Setiap kali ada kesukaran, kadang2 aku tagih kasih sahabt, duduk bersamaku, mendengar omelan ku. tapi pada pengakhirannya, hanya DIA yang tahu, Dia yang mengerti, DIa yang membuka jalanku. Pada DIA aku harus menadah tangan, memohon dipermudahkan kesulitanku. Aku cukup yakin padanya tapi kadang2 kayakinanku kurang. Bukan padaNya teman-teman, tapi kurang yakinku pada diriku sendiri. Nah, lihat aku bagi contoh. Aku seorang pendosa, mahukah doaku diterima? Aku seorang pengumpul dosa. Nah, pantaskah aku dipermudahkan urusanku olehNya. Aku tidak yakin apabila dosaku menimbun banyakknya, apakah dia akan mempermudahkan urusanku? Aku malu sebenarnya. malu pada DIA penciptaku akan dosaku yang banyak ini.
Berkali-kali diuji kesulitan, apakah maksud dan tandanya? Aku banyak dosa? Allah mahu menambah pahalaku?
Perit, aku malu. Maluku pada DIA.
Tapi pada kali ini, sekelian kalinya juga, aku ingin memohon DIA mempermudahkan lagi urusanku. Urusan dunia semata sebenarnya. Tapi apakan daya, aku hamba yang sentiasa meminta...
Berkali-kali diuji kesulitan, apakah maksud dan tandanya? Aku banyak dosa? Allah mahu menambah pahalaku?
Perit, aku malu. Maluku pada DIA.
Tapi pada kali ini, sekelian kalinya juga, aku ingin memohon DIA mempermudahkan lagi urusanku. Urusan dunia semata sebenarnya. Tapi apakan daya, aku hamba yang sentiasa meminta...
No comments:
Post a Comment